Jumat, 27 Maret 2015

Konsep ketuhanan buddha dharma Oleh Kelompok 3



      Konsep ketuhanan buddha dharma
      Oleh Kelompok 3
sadawi
Shofiyatul fithriyah
Anifah ayu fitriyah
Nur fitri barliana
      Ajaran Budha Dharma tentang ketuhanan
q  Budha di Indonesia sejak zaman keemasan syailendra dan mataram purba sudah yakin akan ada tuhan yang  esa seperti halnya umat Budha yang ada di tibet, nepal, dan umat Budha  aliran utara.
q  Budha mengajarkan ketuhanan tanpa menyabut nama tuhan. Tuhan yang tanpa batas, tak terjangkau oleh alam pikiran manusia, tidak diberikan suatu nama karena dengan sendirinya nama itu akan memberi pembatasan kepada yang tidak terbatas. Dalam agama Budha tuhan tidak dipandang dalam suatu pribadi tidak bersifat antropomofisme dan antropopatisme. Budha tidak mengajarkan Teisme Fatalistis dan Determinis yang menempatkan suatu kekuasaan Adi Kodrati merencanakan dan mentakdirkan hidup semua mahluk.
      Konsep Adi Budha
Adi Budha atau Sanghyang Adi Budha adalah sebutan bagi Tuhan Yang Maha Esa bagi umat Buddha Indonesia.
Dari segala sesuatu yang ada, ada dengan sendirinya, maha esa, kekal abadi, segala sesuatu di alam semesta adalah paparan daripadanya, namun segala kata-kata indah dan besar tidak mampu melukiskan keadaan dari Sanghyang Adi Buddha.
Sanghyang Adi Budha adalah asal usul dari segala sesuatu yang ada di alam semesta. Ia sendiri tanpa asal dan tanpa akhir ada dengan sendirinya tidak terhingga ada dimana-mana , esa tiada duanya , kekal abadi.
      BHAKTI PUJA
Istilah Bhakti Puja terdiri dari kata puja yang bermakna menghormati dan Bhakti yang diartikan sebagai melaksanakan ajaran sang Budha dalam kehidupan sehari-hari. Dalam melakukan Bhakti Puja umat Budha melaksanakan tradisi yang telah berlangsung sejak zaman Shang Budha masih hidup yaitu umat datang, masuk keruang penghormatan dengan tenang, melakukan namakara atau bersujud yang bertujuan untuk menghormat kepada lambang sang Budha.

Kamis, 26 Maret 2015

Konsep ketuhanan Hindu dharma



Konsep ketuhanan dalam agama hindu
G. Pudja (pengantar agama hindu;1984,18) Dalam taradisi agama hindu tuhan merupakan hal yang paling sakral atau paling penting sama halnya dengan agama semitic atau agama samawi. Dalam agama tuhan disebut dengan JANMADHYASYIA YATAH (tuhan dari mana mula semua ini). Definisi ini terdapat dalam kitab Brahma Sutra. Kata tersebut dapat diartikan semua ciptaan yaitu, alam semesta beserta isinya termasuk dewa-dewa dan lain-lainnya. Tuhan merupakan primakausa yang adanya bersifat mutlak dan harus ada sebagai sumber dari semua yang ada. Dalam agama hindu juga dikenal sebagai tuhan yang maha esa seabagaimana yang dijelasakan di bawah
Brahman/ Tuhan Yang Maha Esa
Tuhan seperti yang disebutkan dalam kitab weda bahwa tuhan itu tidak terwujud, tidak dapat digamabarkan dan juga tidak dicapai oleh pikiran dalam bahasa sanksakerta disebut dengan ACINTYARUPA. Tuhan yang maha esa disebut dalam beberapa nama.
*Brahman: asal muasal dari alam semestea dan segala isinya
* Purushottama atau Maha Purusha
* Iswara (dalam Weda)
* Parama Ciwa (dalam Whraspati tatwa)
* Sanghyang Widi Wasa (dalam lontar Purwabhumi Kemulan)
* Dhata: yang memegang atau menampilkan segala sesuatu
* Abjayoni: yang lahir dari bunga teratai
* Druhina: yang membunuh raksasa
* Viranci: yang menciptakan
* Kamalasana: yang duduk di atas bunga teratai
* Srsta: yang menciptakan
* Prajapati: raja dari semua makhluk/masyarakat
* Vedha: ia yang menciptakan
* Vidhata: yang menjadikan segala sesuatu
* Visvasrt: ia yang menciptakan dunia
* Vidhi: yan menciptakan atau yang menentukan atau yang mengadili.
Tuhan Yang Maha Esa ini apapun namaNya digambarkan sebagai:
· Beliau yang merupakan asal mula. Pencipta dan tujuan akhir dari seluruh alam semesta
· Wujud kesadaran agung yang merupakan asal dari segala yang telah dan yang akan ada
· Raja di alam yang abadi dan juga di bumi ini yang hidup dan berkembang dengan makanan
· Sumber segalanya dan sumber kebahagiaan hidup
· Maha suci tidak ternoda
· Mengatasi segala kegelapan, tak termusnahkan, maha cemerlang, tiada terucapkan, tiada duanya.
· Absolut dalam segala-galanya, tidak dilahirkan karena Beliau ada dengan sendirinya (swayambhu)
tiga aspek brahmana
1.      Sat: sebagai maha ada satu-satunya
2.      Cit: yang maha tahu
3.      Ananda (kebahagian abadi)
Trimurti
Dewa Brahma
Dewa Wisnu
Dewa Siwa
Sembahyang
Sembahyang merupakan ajaran mengenai ritual Hindu yang diajarkan dalam naskah kusumadewa yang tidak terlepas dengan beberapa mantra dan doa suci yang diucapkan oleh pemanku ditempat suci sesuai dengan upacara dan etnis.

Rabu, 18 Maret 2015

sejarah, perkembangan dan teoiri masuknya hindu buddha indonesia



Kelompok tiga: sadawi
                        : anifah ayu fitriyah
                        : nur fitri barliana
                        : shofiatul fitriyah

Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asiater       dapat dua negeri besar yang tingkat peradabannya    dianggap sudah tinggi, yaitu India dan Cina. Kedua     negeri ini menjalin hubungan ekonomi dan    perdagangan yang baik. Arus lalu lintas perdagangandan pelayaran berlangsung melalui jalan darat danlaut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewatiIndia-Cina adalah Selat Malaka. Indonesia yangterletak di jalur posisi silang dua benua dan duasamudera, serta berada di dekat Selat Malakamemiliki keuntungan, yaitu:1.Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, sepertiIndia, Cina, Arab, dan Persia,2.Kesempatan melakukan hubungan perdaganganinternasional terbuka lebar,3.Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakinluas, dan4.Pengaruh asing masuk ke Indonesia, sepertiHindu-Budha.Keterlibatan bangsa Indonesia dalam kegiatanperdagangan dan pelayaran internasional      menyebabkan timbulnya percampuran budaya. India           merupakan negara pertama yang memberi      kanpengaruh kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk            budaya Hindu. Ada beberapa hipotesis yangdikemukakan para ahli tentang proses masuknyabudaya Hindu-Buddha ke Indonesia.1. Hipotesis Brahmana Hipotesis ini mengungkapkan bahwa kaumbrahmana amat berperan dalam upaya penyebaranbudaya Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia untukmenobatkan raja dan memimpin upacara-upacarakeagamaan. Pendukung hipotesis ini adalah VanLeur.2.Hipotesis Ksatria Pada hipotesis ksatria, peranan penyebaranagama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaumksatria. Menurut hipotesis ini, di masa lampau diIndia sering terjadi peperangan antargolongan didalam masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas meninggalkanIndia. Rupanya, diantara mereka ada pula yangsampai ke wilayah Indonesia. Mereka inilah yangkemudian berusaha mendirikan koloni-koloni barusebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pulaterjadi proses penyebaran agama dan budayaHindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorangpendukung hipotesis ksatria.3. Hipotesis WaisyaMenurut para pendukung hipotesis waisya, kaumwaisya yang berasal dari kelompok pedagang telahberperan dalam menyebarkan budaya Hindu keNusantara. Para pedagang banyak berhubungandengan para penguasa beserta rakyatnya. Jalinanhubungan itu telah membuka peluang bagiterjadinya proses penyebaran budaya Hindu. N.J.Krom adalah salah satu pendukung dari hipotesiswaisya4. Hipotesis SudraVon van Faber mengungkapkan bahwapeperangan yang tejadi di India telah menyebabkangolongan sudra menjadi orang buangan. Merekakemudian meninggalkan India dengan mengikutikaum waisya. Dengan jumlah yang besar, didugagolongan sudralah yang memberi andil dalampenyebaran budaya Hindu ke Nusantara.
Selain pendapat di atas, para ahli mendugabanyak pemuda di wilayah Indonesia yang belajaragama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauanmereka mendirikan organisasi yang disebutSanggha. Setelah memperoleh ilmu yang banyak,mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapatsemacam ini disebut Teori Arus Balik.
Pengaruh Hindu Budha Di Indonesia
Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah mengubah dan menambahkhasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspekkehidupan.
Tersebarnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia berpengaruh luas dalamkehidupan masyarakat Indonesia, diantaranyadalam bidang berikut ini :
1.Kepercayaan
Bangsa Indonesia mulai menganut agama Hindudan Budha walaupun tidak meninggalkankepercayaan aslinya, seperti pemujaan terhadaproh nenek moyang.
2.Sosial
Dalam bidang sosial, terjadi bentuk perubahandalam tata kehidupan sosial masyarakat. Misalnyadalam masyarakat Hindu diperkenalkan adanyasistem kasta.
3.Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, tidak begitu besarpengaruh dan perubahannya, karena masyarakatIndonesia telah mengenal aktifitas perekonomianmelalui pelayaran dan perdagangan jauh sebelummasuknya pengaruh Hindu-Budha.
4.Kebudayaan
Pengaruh kebudayaan Hindu-budha terlihat darihasil-hasil kebudayaan seperti bangunan candi, senisastra, berupa cerita-cerita epos diantaranya EposMahabharata dan Epos Ramayana. Pengaruhlainnya adalah sistem tulisan. Kebudayaan Hindu-Budha amat berperan memperkenalkan sistemtulisan di masyarakat Indonesia.

5. Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat diIndonesia telah menganut kepercayaan animismedan dinamisme. Masyarakat mulai menerima sistemkepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejakberinteraksi dengan orang-orang India. Budaya barutersebut membawa perubahan pada kehidupankeagamaan, misalnya dalam hal tata krama,upacara-upacara pemujaan, dan bentuk tempatperibadatan.
6. Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan olehorang-orang India. Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengankepemilikan wilayah yang luas. Kepala suku yangterbaik dan terkuat berhak atas tampuk kekuasaankerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan,seperti Kutai, Tarumanegara, dan Sriwijaya
7. Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunanpunden berundak-undak. Tradisi tersebut berpadudengan budaya India yang mengilhami pembuatanbangunan candi. Jika kita memperhatikan CandiBorobudur, akan terlihat bahwa bangunannyaberbentuk limas yang berundak-undak. Hal inimenjadi bukti adanya paduan budaya India-Indonesia.
8. Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesiameninggalkan beberapa prasasti yang sebagianbesar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.Dalam perkembangan selanjutnya bahkan hinggasaat ini, bahasa Indonesia memperkaya diri denganbahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-katabahasa Indonesia yang merupakan hasil serapandari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, DasaDharma, Kartika Eka Paksi, Parasamya PurnakaryaNugraha, dan sebagainya.

9. Sastra

Berkembangnya pengaruh India di Indonesiamembawa kemajuan besar dalam bidang sastra.Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalahkitab Ramayana dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia untukmenghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastrayang muncul di Indonesia adalah.
TEORI MASUKNYA HINDU BUDDHA INDONESIA
1. Teori Ksatria. Teori ini juga disebut teori prajurit atau kolonisasi yang dikemukakan CC. Berg dan FDK. Bosch. FDK. Bosch menggunakan istilah hipotesa ksatria. Menurut teori ini, peran utama masuknya budaya India ke Indonesia adalah ksatria. Hal ini disebabkan di India terjadi kekacauan politik yaitu perang brahmana dengan ksatria, para ksatria yang kalah melarikan diri ke Indonesia. Mereka mendirikan kerajaan dan menyebarkan agama Hindu. Pendukung teori ini kebanyakan sejarawan India, terutama Majumdar dan Nehru. Hipotesis ksatria banyak mengandung kelemahan yaitu tidak adanya bukti kolonisasi baik di India maupun di Indonesia. Kedudukan kaum ksatria dalam struktur masyarakat Hindu tidak memungkinkan menguasai masalah agama Hindu dan tidak nampak pemindahan unsur masyarakat India (sistem kasta, bentuk rumah, pergaulan dan sebagainya). Tidak mungkin para pelarian mendapat kedudukan sebagai raja di tempat yang baru.
2. Teori Waisya. Teori ini dikemukakan NJ. Krom dan Mookerjee yang berpendapat; orang India tiba ke Asia tenggara pada umumnya dan khususnya Indonesia karena berdagang. Pelayaran perdagangan saat itu masih tergantung sistem angin muson. Sehingga pedagang India terpaksa tinggal di Indonesia selama beberapa saat untuk menanti bergantinya arah angin. Mereka banyak menikah dengan penduduk setempat. Keturunan dan keluarga pedagang ini merupakan awal penerimaan pengaruh India. Tampaknya teori ini mengambil perbandingan proses penyiaran Islam yang juga dibawa pedagang. Teori ini juga dibantah ahli lain, karena tidak setiap orang boleh menyentuh kitab Weda. Ajaran Hindu milik kaum brahmana dan hanya mereka yang memahami kitab Weda.
3. Teori Brahmana. Teori ini dikemukakan JC. Van Leur, FDK. Bosch dan OW. Wolters yang berpendapat bahwa orang yang ahli agama Hindu adalah brahmana. Orang Indonesia/ kepala suku aktif mendatangkan brahmana untuk mengadakan upacara abhiseka secara Hindu, sehingga kepala suku menjadi maharaja. Dalam perkembangannya, para brahmana akhirnya menjadi purohito (penasehat raja). Teori ini tampaknya dianggap lebih mendekati kebenaran karena agama Hindu bersifat tertutup, dimana hanya diketahui kalangan brahmana. Prasasti yang ditemukan berbahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Candi yang ada di Indonesia banyak ditemukan arca Agastya. Disamping itu brahmana di Indonesia berkaitan dengan upacara Vratyastoma dan abhiseka.
4. Teori Arus Balik/ Nasional. Teori arus balik atau disebut teori nasional ini muncul dikemukakan JC. Van Leur, dimana sebagai dasar berpikir adalah hubungan antara dunia maritim dengan perdagangan. Hubungan dagang Indonesia dengan India yang meningkat diikuti brahmana untuk menyebarkan agama Hindu dan Budha. Orang- orang Indonesia yang tertarik ajaran itu, mengirimkan kaum terpelajar ke India untuk berziarah dan menuntut ilmu. Setelah cukup lama, mereka kembali ke Indonesia dan ikut menyebarkan agama Hindu- Budha dengan menggunakan bahasa sendiri. Dengan demikian ajaran agama lebih cepat diterima bangsa Indonesia.