Kelompok tiga: sadawi
:
anifah ayu fitriyah
: nur
fitri barliana
:
shofiatul fitriyah
Proses Masuk dan Berkembangnya Hindu-Budha di Indonesia
Pada permulaan tarikh masehi, di Benua Asiater dapat dua negeri besar yang tingkat
peradabannya dianggap sudah tinggi,
yaitu India dan Cina. Kedua negeri ini
menjalin hubungan ekonomi dan perdagangan
yang baik. Arus lalu lintas perdagangandan pelayaran berlangsung melalui jalan
darat danlaut. Salah satu jalur lalu lintas laut yang dilewatiIndia-Cina adalah
Selat Malaka. Indonesia yangterletak di jalur posisi silang dua benua dan
duasamudera, serta berada di dekat Selat Malakamemiliki keuntungan,
yaitu:1.Sering dikunjungi bangsa-bangsa asing, sepertiIndia, Cina, Arab, dan
Persia,2.Kesempatan melakukan hubungan perdaganganinternasional terbuka
lebar,3.Pergaulan dengan bangsa-bangsa lain semakinluas, dan4.Pengaruh asing
masuk ke Indonesia, sepertiHindu-Budha.Keterlibatan bangsa Indonesia dalam
kegiatanperdagangan dan pelayaran internasional menyebabkan
timbulnya percampuran budaya. India merupakan
negara pertama yang memberi kanpengaruh
kepada Indonesia, yaitu dalam bentuk budaya
Hindu. Ada beberapa hipotesis yangdikemukakan para ahli tentang proses
masuknyabudaya Hindu-Buddha ke Indonesia.1. Hipotesis Brahmana Hipotesis ini
mengungkapkan bahwa kaumbrahmana amat berperan dalam upaya penyebaranbudaya
Hindu di Indonesia. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa Indonesia
untukmenobatkan raja dan memimpin upacara-upacarakeagamaan. Pendukung hipotesis
ini adalah VanLeur.2.Hipotesis Ksatria Pada hipotesis ksatria, peranan
penyebaranagama dan budaya Hindu dilakukan oleh kaumksatria. Menurut hipotesis
ini, di masa lampau diIndia sering terjadi peperangan antargolongan didalam
masyarakat. Para prajurit yang kalah atau jenuh menghadapi perang, lantas
meninggalkanIndia. Rupanya, diantara mereka ada pula yangsampai ke wilayah
Indonesia. Mereka inilah yangkemudian berusaha mendirikan koloni-koloni
barusebagai tempat tinggalnya. Di tempat itu pulaterjadi proses penyebaran agama
dan budayaHindu. F.D.K. Bosch adalah salah seorangpendukung hipotesis
ksatria.3. Hipotesis WaisyaMenurut para pendukung hipotesis waisya, kaumwaisya
yang berasal dari kelompok pedagang telahberperan dalam menyebarkan budaya
Hindu keNusantara. Para pedagang banyak berhubungandengan para penguasa beserta
rakyatnya. Jalinanhubungan itu telah membuka peluang bagiterjadinya proses
penyebaran budaya Hindu. N.J.Krom adalah salah satu pendukung dari
hipotesiswaisya4. Hipotesis SudraVon van Faber mengungkapkan bahwapeperangan
yang tejadi di India telah menyebabkangolongan sudra menjadi orang buangan.
Merekakemudian meninggalkan India dengan mengikutikaum waisya. Dengan jumlah
yang besar, didugagolongan sudralah yang memberi andil dalampenyebaran budaya
Hindu ke Nusantara.
Selain pendapat di atas, para ahli mendugabanyak pemuda di wilayah
Indonesia yang belajaragama Hindu dan Buddha ke India. Di perantauanmereka
mendirikan organisasi yang disebutSanggha. Setelah memperoleh ilmu yang
banyak,mereka kembali untuk menyebarkannya. Pendapatsemacam ini disebut Teori
Arus Balik.
Pengaruh Hindu Budha Di Indonesia
Masuknya pengaruh unsur kebudayaan Hindu-Buddha dari India telah
mengubah dan menambahkhasanah budaya Indonesia dalam beberapa aspekkehidupan.
Tersebarnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
berpengaruh luas dalamkehidupan masyarakat Indonesia, diantaranyadalam bidang
berikut ini :
1.Kepercayaan
Bangsa Indonesia mulai menganut agama Hindudan Budha walaupun tidak
meninggalkankepercayaan aslinya, seperti pemujaan terhadaproh nenek moyang.
2.Sosial
Dalam bidang sosial, terjadi bentuk perubahandalam tata kehidupan
sosial masyarakat. Misalnyadalam masyarakat Hindu diperkenalkan adanyasistem
kasta.
3.Ekonomi
Dalam bidang ekonomi, tidak begitu besarpengaruh dan perubahannya,
karena masyarakatIndonesia telah mengenal aktifitas perekonomianmelalui
pelayaran dan perdagangan jauh sebelummasuknya pengaruh Hindu-Budha.
4.Kebudayaan
Pengaruh kebudayaan Hindu-budha terlihat darihasil-hasil kebudayaan
seperti bangunan candi, senisastra, berupa cerita-cerita epos diantaranya
EposMahabharata dan Epos Ramayana. Pengaruhlainnya adalah sistem tulisan.
Kebudayaan Hindu-Budha amat berperan memperkenalkan sistemtulisan di masyarakat
Indonesia.
5. Agama
Ketika memasuki zaman sejarah, masyarakat diIndonesia telah
menganut kepercayaan animismedan dinamisme. Masyarakat mulai menerima
sistemkepercayaan baru, yaitu agama Hindu-Buddha sejakberinteraksi dengan
orang-orang India. Budaya barutersebut membawa perubahan pada
kehidupankeagamaan, misalnya dalam hal tata krama,upacara-upacara pemujaan, dan
bentuk tempatperibadatan.
6. Pemerintahan
Sistem pemerintahan kerajaan dikenalkan olehorang-orang India.
Dalam sistem ini kelompok-kelompok kecil masyarakat bersatu dengankepemilikan
wilayah yang luas. Kepala suku yangterbaik dan terkuat berhak atas tampuk
kekuasaankerajaan. Oleh karena itu, lahir kerajaan-kerajaan,seperti Kutai,
Tarumanegara, dan Sriwijaya
7. Arsitektur
Salah satu tradisi megalitikum adalah bangunanpunden
berundak-undak. Tradisi tersebut berpadudengan budaya India yang mengilhami
pembuatanbangunan candi. Jika kita memperhatikan CandiBorobudur, akan terlihat
bahwa bangunannyaberbentuk limas yang berundak-undak. Hal inimenjadi bukti
adanya paduan budaya India-Indonesia.
8. Bahasa
Kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Indonesiameninggalkan beberapa
prasasti yang sebagianbesar berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta.Dalam
perkembangan selanjutnya bahkan hinggasaat ini, bahasa Indonesia memperkaya
diri denganbahasa Sanskerta itu. Kalimat atau kata-katabahasa Indonesia yang
merupakan hasil serapandari bahasa Sanskerta, yaitu Pancasila, DasaDharma,
Kartika Eka Paksi, Parasamya PurnakaryaNugraha, dan sebagainya.
9. Sastra
Berkembangnya pengaruh India di Indonesiamembawa kemajuan besar
dalam bidang sastra.Karya sastra terkenal yang mereka bawa adalahkitab Ramayana
dan Mahabharata. Adanya kitab-kitab itu memacu para pujangga Indonesia
untukmenghasilkan karya sendiri. Karya-karya sastrayang muncul di Indonesia
adalah.
TEORI MASUKNYA HINDU BUDDHA INDONESIA
1. Teori Ksatria. Teori ini juga disebut teori prajurit atau
kolonisasi yang dikemukakan CC. Berg dan FDK. Bosch. FDK. Bosch menggunakan
istilah hipotesa ksatria. Menurut teori ini, peran utama masuknya budaya India
ke Indonesia adalah ksatria. Hal ini disebabkan di India terjadi kekacauan
politik yaitu perang brahmana dengan ksatria, para ksatria yang kalah melarikan
diri ke Indonesia. Mereka mendirikan kerajaan dan menyebarkan agama Hindu.
Pendukung teori ini kebanyakan sejarawan India, terutama Majumdar dan Nehru.
Hipotesis ksatria banyak mengandung kelemahan yaitu tidak adanya bukti
kolonisasi baik di India maupun di Indonesia. Kedudukan kaum ksatria dalam
struktur masyarakat Hindu tidak memungkinkan menguasai masalah agama Hindu dan
tidak nampak pemindahan unsur masyarakat India (sistem kasta, bentuk rumah,
pergaulan dan sebagainya). Tidak mungkin para pelarian mendapat kedudukan
sebagai raja di tempat yang baru.
2. Teori Waisya. Teori ini dikemukakan NJ. Krom dan Mookerjee yang
berpendapat; orang India tiba ke Asia tenggara pada umumnya dan khususnya
Indonesia karena berdagang. Pelayaran perdagangan saat itu masih tergantung
sistem angin muson. Sehingga pedagang India terpaksa tinggal di Indonesia
selama beberapa saat untuk menanti bergantinya arah angin. Mereka banyak
menikah dengan penduduk setempat. Keturunan dan keluarga pedagang ini merupakan
awal penerimaan pengaruh India. Tampaknya teori ini mengambil perbandingan
proses penyiaran Islam yang juga dibawa pedagang. Teori ini juga dibantah ahli
lain, karena tidak setiap orang boleh menyentuh kitab Weda. Ajaran Hindu milik
kaum brahmana dan hanya mereka yang memahami kitab Weda.
3. Teori Brahmana. Teori ini dikemukakan JC. Van Leur, FDK. Bosch
dan OW. Wolters yang berpendapat bahwa orang yang ahli agama Hindu adalah
brahmana. Orang Indonesia/ kepala suku aktif mendatangkan brahmana untuk
mengadakan upacara abhiseka secara Hindu, sehingga kepala suku menjadi
maharaja. Dalam perkembangannya, para brahmana akhirnya menjadi purohito
(penasehat raja). Teori ini tampaknya dianggap lebih mendekati kebenaran karena
agama Hindu bersifat tertutup, dimana hanya diketahui kalangan brahmana.
Prasasti yang ditemukan berbahasa Sanskerta dan huruf Pallawa. Candi yang ada
di Indonesia banyak ditemukan arca Agastya. Disamping itu brahmana di Indonesia
berkaitan dengan upacara Vratyastoma dan abhiseka.
4. Teori Arus Balik/ Nasional. Teori arus balik atau disebut teori
nasional ini muncul dikemukakan JC. Van Leur, dimana sebagai dasar berpikir
adalah hubungan antara dunia maritim dengan perdagangan. Hubungan dagang
Indonesia dengan India yang meningkat diikuti brahmana untuk menyebarkan agama
Hindu dan Budha. Orang- orang Indonesia yang tertarik ajaran itu, mengirimkan
kaum terpelajar ke India untuk berziarah dan menuntut ilmu. Setelah cukup lama,
mereka kembali ke Indonesia dan ikut menyebarkan agama Hindu- Budha dengan
menggunakan bahasa sendiri. Dengan demikian ajaran agama lebih cepat diterima
bangsa Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar