AJARAN HINDU
DHARMA TENTANG ETIKA (SUSILA)
Tat Twam Asi berarti “KAU adalah
aku”. “Kau” disini mengacu pada substrat yang tak lepas dari setiap individu.
Hal tersebut adalah sesuatu yang paling dasar , jauh dari segala sifat keakuan.
Dalam pengertian ini “kau” berarti atman.“Aku“ menurut weda adalah Brahman,
realitas yang melampaui segala sesuatu yang terbatas.
Makna dari kalimat ini adalah sang
diri- dalam kondisi asli, murni, Tulen- merupakan bagian yang identik dengan
kebenaran sejati yang merupakan asal dari segala fenomena di dunia.
Chubakarma
Berarti perbuatan baik.Chubakarma
terbagi menjadi 12 yaitu :
1.
Tri
Kaya Parisudha
artinya tiga gerak prilaku manusia yang harus
disucikan, yaitu berfikir yang bersih atau
suci, berkata yang benar, dan berbuat yang jujur. Dari Tri kaya parisudha
timbul adanya 10 pengendalian diri.
2.
Catur Paramita
artinya empat bentuk budi luhur, yaitu Maitri
artinya lemah lembut, yang merupakan bagian budi luhur yang berusaha untuk
kebahagiaan segala makhluk. Karuna adalah belas kasian atau kasih sayang, yang merupakan bagian dari budi
luhur, yang menghendaki terhapusnya penderitaan segala makhluk. Mudita artinya
sifat dan sikap menyenangkan orang lain. Upeksa artinya sifat dan sikap suka menghargai orang lain.
3.
Panca Yana Bratha
artinya lima macam pengendalian diri dalam
hubungannya dengan perbuatan untuk menapai kesempurnaan rohani dan kesucian
batin. terdiri dari lima bagian yaitu : Ahimsa artinya tidak menyiksa dan
membunuh makhluk lain dengan sewenang-wenang, Brahma cari artinyatidak
melakukan hubungan kelamin selama menuntut ilmu, dan berarti juga pengendalian
terhadap nafsu seks, Satya artinya benar, setia, jujur yang menyebabkan senangnya orang lain. Awyawahara
atau Awyawaharita artinya melakukan usaha yang selalu bersumber kedamaian dan
ketulusan, dan Asteya atau Astenya artinya tidak mencuri atau menggelapkan
harta benda milik orang lain.
4.
Panca Nyama Bratha
artinya lima macam pengendalian diri dalam tingkat
mental untuk mencapai kesempurnaan dan kesucian batin. terdiri dari lima bagian
:Akrodha artinya tidak marah, Guru Susrusa artinya hormat, taat dan tekun
melaksanakan ajaran dan nasehat-nasehat guru, Aharalaghawa artinya pengaturan
makan dan minum, dan Apramada artinya taat tanpa ketakaburan melakukan
kewajiban dan mengamalkan ajaran-ajaran suci.
5.
Sad Paramita
artinya enam jalan keutamaan untuk menuju keluhuran.
terdiri dari enam bagian yaitu Sila Paramita artinya berfikir, berkata, berbuat
yang baik, suci dan luhur; Ksanti Paramita artinya pikiran tenang, tahan
terhadap penghinaan dan segala penyebab penyakit, terhadap orang dengki atau
perbuatan tak benar dan kata-kata yang tidak baik; Wirya Paramita artinya pikiran,
kata-kata dan perbuatan yang teguh, tetap dan tidak berobah, jadi Wirya
Paramita ini adalah keteguhan pikiran (hati), kata-kata dan perbuatan untuk
membela dan melaksanakan kebenaran; Dhyana Paramita artinya niat mempersatukan
pikiran untuk menelaah dan mencari jawaban atas kebenaran. Juga berarti
pemusatan pikiran terutama kepada Hyang Widhi
dan cita-cita luhur untukkeselamatan;Pradnya Paramita artinya kebijaksanaan dalam meninmbang – nimbang suatu kebenaran.
6.
Catur Aiswara
adalah suatu kerohanian yang
memberikan kebahagiaan hidup lahir dan batinterhadap makhluk. Terdiri dari Dharma
adalah segala perbuatan yang selalu didasari atas kebenaran; Jnana artinya pengetahuan atau kebijaksanaan lahir
batin yang berguna demi kehidupan seluruh umat manusia. Wairagya artinya tidak
ingin terhadap kemegahan duniawi, misalnya tidak berharap-harap menjadi
pemimpin, jadi hartawan, gila hormat dan sebagainya; Aiswarya artinya kebahagiaan dan kesejahteraan yang didapatkan
dengan cara (jalan) yang baik atau
halal sesuai dengan hukum atau ketentuan agama serta hukum yang berlaku di dalam masyarakat
dan negara.
7.
Asta Siddhi
adalah delapan ajaran kerohanian yang memberikan
tuntunan kepada manusia untuk mencapai taraf hidup yang semupurna dan bahagia
lahir dan batin. Terdiri dari Dana artinya senang melakukan amal dan derma;
Adnyana artinya rajin memperdalam ajaran kerohanian ; Sabda artinya dapat
mendengar wahyu karena intuisinya yang telah mekar; Tarka artinya dapat
merasakan kebahagiaan dan ketntraman dalam semadhi; Adyatmika Dukha artinya
dapat mengatasi segala macam gangguan pikiran yang tidak baik; Adidewika Dukha artinya
dapat mengatasi segala macam penyakit (kesusahan yang berasal dari hal-hal yang
gaib), seperti kesurupan, ayan, gila, dan sebagainya. Adi Boktika artinya dapat
mengatasi kesusahan yang berasal dari roh-roh halus, racun dan orang-orang
sakti; dan Saurdha adalah kemampuan yang setingkat dengan yogiswara yang telah
mencapai kelepasan.
8.
Nawa Sanga
Terdiri
dariSadhuniragraha artinya setia terhadap keluarga dan rumah tangga; Andrayuga
artinya mahir dalam ilmu dan dharma; Guna bhiksama artinya jujur terhadap harta
majikan; Widagahaprasana artinya mempunyai batin yang tenang dan sabar; Wirotasadarana
artinya berani bertindak berdasarkan hukum; Kratarajhita artinya mahir dalam
ilmu pemerintahan; Tiagaprassana artinya tidak pernah menolak perintah; Curalaksana artinya bertindak cepat, tepat
dan tangkas; dan Curapratyayana artinya perwira dalam perang.
9.
Dasa Yama Bratha
adalah sepuluh macam pengendalian
diri , yaitu : Anresangsya atau Arimbhawa artinya tidak mementingkan diri
sendiri; Ksama artinya suka mengampuni dan
dan tahan ujidalam kehidupan; Satya
artinya setia kepada ucapan sehingga menyenangkan setiap orang; Ahimsa artinya
tidak membunuh atau menyakiti makhluk lain; Dama artinya menasehati diri sendiri;
Arjawa artinya jujur dan mempertahankan kebenaran; Priti artinya cinta kasih
sayang terhadap sesama mahluk; Prasada artinya berfikir dan berhati suci dan
tanpa pamerih; Madurya artinya ramah
tamah, lemah lembut dan sopan santun; dan Mardhawa artinya rendah hati; tidak
sombong dan berfikir halus.
10. Dasa Nyama Bratha
Terdiri dari Dhana artinya suka berderma, beramal
saleh tanpa pamerih; Ijya artinya pemujaan dan sujud kehadapan Hyang Widhi dan
leluhur; Tapa artinya melatih diri untuk daya tahan dari emosi yang buruk agar
dapat mencapai ketenangan batin; Dhyana artinya tekun memusatkan pikiran
terhadap Hyang Widhi; Upasthanigraha artinya mengendalikan hawa nafsu birahi (seksual);
Swadhyaya artinya tekun mempelajari ajaran-ajaran suci khususnya, juga
pengetahuan umum; Bratha artinya taat akan sumpah atau janji; Upawasa artinya
berpuasa atau berpantang terhadap sesuatu makanan atau minuman yang dilarang
oleh agama; Mona artinya membatasi perkataan; dan Sanana artinya tekun melakukan
penyician diri pada tiap-tiap hari dengan cara mandi dan sembahyang.
11. Dasa Dharma
Menurut Wreti sasana yaitu, Sauca artinya murni rohani
dan jasmani; Indriyanigraha artinya mengekang indriya atau nafsu; Hrih artinya
tahu dengan rasa malu; Widya artinya bersifat bijaksana; Satya artinya jujur
dan setia terhadap kebenaran; Akrodha artinya sabar atau mengekang kemarahan;
Drti artinya murni dalam bathin; Ksama artinya suka mengampuni; Dama artinya
kuat mengendalikan pikiran; dan Asteya artinya tidak melakukan kecurangan.
12. Dasa Paramartha
adalah
sepuluh macam ajaran kerohanian yang dapat dipakai sebagai penuntun tingkah
laku yang baik dan untuk mencapai moksa. Terdiri dariTapa artinya pengendalian diri
lahir dan bathin; Bratha artinya mengekang hawa nafsu; Samadhi artinya
konsentrasi pikiran kepada Tuhan; Santa artinya selalu senang dan jujur; Sanmata
artinya tetap bercita- cita dan
bertujuan terhadap kebaikan; Karuna artinya kasih sayang terhadap sesama
makhluk hidup; Karuni artinya belas kasihan
terhadap tumbuh-tumbuhan, barang dan sebagainya; Upeksa artinya dapat
membedakan benar dan salah, baik dan buruk; Mudhita artinya selalu berusaha
untuk dapat menyenangkan hati oranglain; dan Maitri artinya suka mencari persahabatan
atas dasar saling hormat menghormati.
Achubakarma
Adalah segalah tingkah laku yang
tidak baik yang selalu menyimpang dengan Chubakarma.Sumber dari segala bentuk
perbuatan yang selalu bertentangan dengan susila dan mengarah kepada kejahatan.Achubakarma
terdiri dari :
1.
Catur
pataka
empat
tingkatan dosa sesuai jenis karma yang menjadi sumbernya yang dilakukan manusia
yaituKasmala ialah perbuatan yang hina dan kotor, Mada yaitu perkataan,
pembicaraan yang dusta dan kotor, dan Moha adalah pikiran, perasaan yang curang
dan angkuh.
2.
Tri
mala
tiga
bentuk prilaku manusia yang sangat kotor, yaitu :Pataka yang terdiri dari
Brunaha (menggugurkan bayi dalam kandungan); Purusaghna (Menyakiti orang),
Kaniya Cora (mencuri perempuan pingitan), Agrayajaka (bersuami isteri melewati
kakak), dan Ajnatasamwatsarika (bercocok tanam tanpa masanya); Upa Pataka
terdiri dariGowadha (membunuh sapi), Juwatiwadha (membunuh gadis), Balawadha
(membunuh anak), Agaradaha (membakar rumah/merampok); Maha Pataka terdiri dari
Brahmanawadha (membunuh orang suci/pendeta), Surapana (meminum alkohol/mabuk),
Swarnastya (mencuri emas), Kanyawighna (memperkosa gadis), dan Guruwadha
(membunuh guru); Ati Pataka terdiri dari Swaputribhajana (memperkosa saudara
perempuan); Matrabhajana (memperkosa ibu), dan Lingagrahana (merusak tempat
suci).
3.
Panca bahya tusti
lima
kemegahan yang bersifat duniawi dan lahiriah semata- mata yaitu:
yang timbul dari sifat sifat
manusia itu sendiri, yaitu : Aryana artinya senang mengumpulkan harta kekayaan
tanpa menghitung baik buruk dan dosa yang ditempuhnya; Raksasa artinya
melindungi harta dengan jalan segala macam upaya; Ksaya artinya takut akan
berkurangnya harta benda dan kesenangannya sehingga sifatnya seing menjadi
kikir; Sangga artinya doyan mencari kekasih dan melakukan hubungan seksuil; dan
Hingsa artinya doyan membunuh dan menyakiti hati makhluk lain.
4.
Panca
wiparyaya
lima
macam kesalahan yang sering dilakukan manusia tanpa disadari, sehingga akibatnya menimbulkan
kesengsaraan, yaitu : Tamah artinya selalu mengharap-harapkan mendapatkan
kenikmatan lahiriah; Moha artinya selalu mengharap-harapkan agar dapat
kekuasaan dan kesaktian bathiniah; Maha Moha artinya selalu mengharap-harapkan
agar dapat menguasai kenikmatan seperti yang tersebut dalam tamah dan moha;
Tamisra artinya selelu berharap ingin mendapatkan kesenangan akhirat; dan Anda
Tamisra artinya sangat berduka dengan sesuatu yang telah hilang.
5.
Sad
Ripu
enam
jenis musuhKama artinya sifat penuh nafsu indriya; Lobha artinya sifat loba dan
serakah; Krodha artinya sifat kejam dan pemarah; Mada adalah sifat mabuk dan
kegila-gilaan; Moha adalah sifat bingung dan angkuh; dan Matsarya adalah sifat
dengki dan irihati.
6.
Sad
Atatayi
enam
macam pembunuhan kejam, yaituAgnida artinya membakar milik orang lain; Wisada
artinya meracun orang lain; Atharwa artinya melakukan ilmu hitam; Sastraghna
artinya mengamuk (merampok); Dratikrama artinya memperkosa kehormatan orang
lain; Rajapisuna adalah suka memfitnah.
7.
Sapta timara
tujuh
macam kegelapan pikiran, yaitu : Surupa artinya gelap atau mabuk karena
ketampanan; Dhana artinya gelap atau mabuk karena kekayaan; Guna artinya gelap
atau mabuk karena kepandaian; Kulina artinya gelap atau mabuk karena keturunan;
Yowana artinya gelap atau mabuk karena keremajaan; Kasuran artinya gelap atau
mabuk karena kemenangan; dan Sura artinya mabuk karena minuman keras.
8.
Dasa
Mala
sepuluh
macam sifat yang kotor , yaitu : Tandri adalah orang sakit-sakitan; Kleda
adalah orang yang berputus asa; Leja adalah orang yang tamak dan lekat cinta;
Kuhaka adalah orang yang pemarah, congkak dan sombong; Metraya adalah orang
yang pandai berolok-olok supaya dapat mempengaruhi teman (seseorang); Megata
adalah orang yang bersifat lain di mulut dan lain di hati; Ragastri adalah
orang yang bermata keranjang; Kutila adalah orang penipu dan plintat-plintut;
Bhaksa Bhuwana adalah orang yang suka menyiksa dan menyakiti sesama makhluk;
dan Kimburu adalah orang pendengki dan iri hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar