Kamis, 23 April 2015

AJARAN HINDU DHARMA TENTANG ETIKA (SUSILA)

AJARAN HINDU DHARMA TENTANG ETIKA (SUSILA)
Tat Twam Asi
            Tat Twam Asi berarti “KAU adalah aku”. “Kau” disini mengacu pada substrat yang tak lepas dari setiap individu. Hal tersebut adalah sesuatu yang paling dasar , jauh dari segala sifat keakuan. Dalam pengertian ini “kau” berarti atman.“Aku“ menurut weda adalah Brahman, realitas yang melampaui segala sesuatu yang terbatas.
            Makna dari kalimat ini adalah sang diri- dalam kondisi asli, murni, Tulen- merupakan bagian yang identik dengan kebenaran sejati yang merupakan asal dari segala fenomena di dunia.
Chubakarma
            Berarti perbuatan baik.Chubakarma terbagi menjadi 12 yaitu :
1.      Tri Kaya Parisudha
artinya tiga gerak prilaku manusia yang harus disucikan, yaitu berfikir  yang bersih atau suci, berkata yang benar, dan berbuat yang jujur. Dari Tri kaya parisudha timbul adanya 10 pengendalian diri.
2.       Catur Paramita
artinya empat bentuk budi luhur, yaitu Maitri artinya lemah lembut, yang merupakan bagian budi luhur yang berusaha untuk kebahagiaan segala makhluk. Karuna adalah belas kasian atau  kasih sayang, yang merupakan bagian dari budi luhur, yang menghendaki terhapusnya penderitaan segala makhluk. Mudita artinya sifat dan sikap menyenangkan orang lain. Upeksa artinya sifat dan sikap suka menghargai orang lain.
3.       Panca Yana Bratha
artinya lima macam pengendalian diri dalam hubungannya dengan perbuatan untuk menapai kesempurnaan rohani dan kesucian batin. terdiri dari lima bagian yaitu : Ahimsa artinya tidak menyiksa dan membunuh makhluk lain dengan sewenang-wenang, Brahma cari artinyatidak melakukan hubungan kelamin selama menuntut ilmu, dan berarti juga pengendalian terhadap nafsu seks, Satya artinya benar, setia, jujur yang menyebabkan  senangnya  orang  lain.             Awyawahara atau Awyawaharita artinya melakukan usaha yang selalu bersumber kedamaian dan ketulusan, dan Asteya atau Astenya artinya tidak mencuri atau menggelapkan harta benda milik orang lain.
4.       Panca Nyama Bratha
artinya lima macam pengendalian diri dalam tingkat mental untuk mencapai kesempurnaan dan kesucian batin. terdiri dari lima bagian :Akrodha artinya tidak marah, Guru Susrusa artinya hormat, taat dan tekun melaksanakan ajaran dan nasehat-nasehat guru, Aharalaghawa artinya pengaturan makan dan minum, dan Apramada artinya taat tanpa ketakaburan melakukan kewajiban dan mengamalkan ajaran-ajaran suci.
5.       Sad Paramita
artinya enam jalan keutamaan untuk menuju keluhuran. terdiri dari enam bagian yaitu Sila Paramita artinya berfikir, berkata, berbuat yang baik, suci dan luhur; Ksanti Paramita artinya pikiran tenang, tahan terhadap penghinaan dan segala penyebab penyakit, terhadap orang dengki atau perbuatan tak benar dan kata-kata yang tidak baik; Wirya Paramita artinya pikiran, kata-kata dan perbuatan yang teguh, tetap dan tidak berobah, jadi Wirya Paramita ini adalah keteguhan pikiran (hati), kata-kata dan perbuatan untuk membela dan melaksanakan kebenaran; Dhyana Paramita artinya niat mempersatukan pikiran untuk menelaah dan mencari jawaban atas kebenaran. Juga berarti pemusatan pikiran terutama kepada Hyang Widhi dan cita-cita luhur untukkeselamatan;Pradnya Paramita artinya kebijaksanaan dalam meninmbang – nimbang  suatu kebenaran.
6.       Catur Aiswara
adalah suatu kerohanian yang memberikan kebahagiaan hidup lahir dan batinterhadap makhluk. Terdiri dari Dharma adalah segala perbuatan yang selalu didasari atas kebenaran; Jnana artinya pengetahuan atau kebijaksanaan lahir batin yang berguna demi kehidupan seluruh umat manusia. Wairagya artinya tidak ingin terhadap kemegahan duniawi, misalnya tidak berharap-harap menjadi pemimpin, jadi hartawan, gila hormat dan sebagainya; Aiswarya artinya kebahagiaan dan kesejahteraan yang didapatkan dengan cara (jalan) yang baik atau halal sesuai dengan hukum atau ketentuan agama serta hukum yang berlaku di  dalam  masyarakat dan negara.
7.       Asta Siddhi
adalah delapan ajaran kerohanian yang memberikan tuntunan kepada manusia untuk mencapai taraf hidup yang semupurna dan bahagia lahir dan batin. Terdiri dari Dana artinya senang melakukan amal dan derma; Adnyana artinya rajin memperdalam ajaran kerohanian ; Sabda artinya dapat mendengar wahyu karena intuisinya yang telah mekar; Tarka artinya dapat merasakan kebahagiaan dan ketntraman dalam semadhi; Adyatmika Dukha artinya dapat mengatasi segala macam gangguan pikiran yang tidak baik; Adidewika Dukha artinya dapat mengatasi segala macam penyakit (kesusahan yang berasal dari hal-hal yang gaib), seperti kesurupan, ayan, gila, dan sebagainya. Adi Boktika artinya dapat mengatasi kesusahan yang berasal dari roh-roh halus, racun dan orang-orang sakti; dan Saurdha adalah kemampuan yang setingkat dengan yogiswara yang telah mencapai kelepasan.
8.       Nawa Sanga
            Terdiri dariSadhuniragraha artinya setia terhadap keluarga dan rumah tangga; Andrayuga artinya mahir dalam ilmu dan dharma; Guna bhiksama artinya jujur terhadap harta majikan; Widagahaprasana artinya mempunyai batin yang tenang dan sabar; Wirotasadarana artinya berani bertindak berdasarkan hukum; Kratarajhita artinya mahir dalam ilmu pemerintahan; Tiagaprassana artinya tidak pernah menolak perintah;     Curalaksana artinya bertindak cepat, tepat dan tangkas; dan Curapratyayana artinya perwira dalam perang.
9.       Dasa Yama Bratha
adalah sepuluh macam pengendalian diri , yaitu : Anresangsya atau Arimbhawa artinya tidak mementingkan diri sendiri; Ksama artinya suka mengampuni dan  dan tahan ujidalam kehidupan; Satya artinya setia kepada ucapan sehingga menyenangkan setiap orang; Ahimsa artinya tidak membunuh atau menyakiti makhluk lain; Dama artinya menasehati diri sendiri; Arjawa artinya jujur dan mempertahankan kebenaran; Priti artinya cinta kasih sayang terhadap sesama mahluk; Prasada artinya berfikir dan berhati suci dan tanpa pamerih; Madurya artinya ramah tamah, lemah lembut dan sopan santun; dan Mardhawa artinya rendah hati; tidak sombong dan berfikir halus.
10.   Dasa Nyama Bratha
Terdiri dari Dhana artinya suka berderma, beramal saleh tanpa pamerih; Ijya artinya pemujaan dan sujud kehadapan Hyang Widhi dan leluhur; Tapa artinya melatih diri untuk daya tahan dari emosi yang buruk agar dapat mencapai ketenangan batin; Dhyana artinya tekun memusatkan pikiran terhadap Hyang Widhi; Upasthanigraha artinya mengendalikan hawa nafsu birahi (seksual); Swadhyaya artinya tekun mempelajari ajaran-ajaran suci khususnya, juga pengetahuan umum; Bratha artinya taat akan sumpah atau janji; Upawasa artinya berpuasa atau berpantang terhadap sesuatu makanan atau minuman yang dilarang oleh agama; Mona artinya membatasi perkataan; dan Sanana artinya tekun melakukan penyician diri pada tiap-tiap hari dengan cara mandi dan sembahyang.
11.   Dasa Dharma
Menurut Wreti sasana yaitu, Sauca artinya murni rohani dan jasmani; Indriyanigraha artinya mengekang indriya atau nafsu; Hrih artinya tahu dengan rasa malu; Widya artinya bersifat bijaksana; Satya artinya jujur dan setia terhadap kebenaran; Akrodha artinya sabar atau mengekang kemarahan; Drti artinya murni dalam bathin; Ksama artinya suka mengampuni; Dama artinya kuat mengendalikan pikiran; dan Asteya artinya tidak melakukan kecurangan.
12.   Dasa Paramartha
adalah sepuluh macam ajaran kerohanian yang dapat dipakai sebagai penuntun tingkah laku yang baik dan untuk mencapai moksa. Terdiri dariTapa artinya pengendalian diri lahir dan bathin; Bratha artinya mengekang hawa nafsu; Samadhi artinya konsentrasi pikiran kepada Tuhan; Santa artinya selalu senang dan jujur; Sanmata artinya tetap bercita-  cita dan bertujuan terhadap kebaikan; Karuna artinya kasih sayang terhadap sesama makhluk   hidup;   Karuni artinya belas kasihan terhadap tumbuh-tumbuhan, barang dan sebagainya; Upeksa artinya dapat membedakan benar dan salah, baik dan buruk; Mudhita artinya selalu berusaha untuk dapat menyenangkan hati oranglain; dan Maitri artinya suka mencari persahabatan atas dasar saling  hormat menghormati.
Achubakarma
            Adalah segalah tingkah laku yang tidak baik yang selalu menyimpang dengan Chubakarma.Sumber dari segala bentuk perbuatan yang selalu bertentangan dengan susila dan mengarah kepada kejahatan.Achubakarma terdiri dari :
1.      Catur pataka
     empat tingkatan dosa sesuai jenis karma yang menjadi sumbernya yang dilakukan manusia yaituKasmala ialah perbuatan yang hina dan kotor, Mada yaitu perkataan, pembicaraan yang dusta dan kotor, dan Moha adalah pikiran, perasaan yang curang dan angkuh.
2.      Tri mala
     tiga bentuk prilaku manusia yang sangat kotor, yaitu :Pataka yang terdiri dari Brunaha (menggugurkan bayi dalam kandungan); Purusaghna (Menyakiti orang), Kaniya Cora (mencuri perempuan pingitan), Agrayajaka (bersuami isteri melewati kakak), dan Ajnatasamwatsarika (bercocok tanam tanpa masanya); Upa Pataka terdiri dariGowadha (membunuh sapi), Juwatiwadha (membunuh gadis), Balawadha (membunuh anak), Agaradaha (membakar rumah/merampok); Maha Pataka terdiri dari Brahmanawadha (membunuh orang suci/pendeta), Surapana (meminum alkohol/mabuk), Swarnastya (mencuri emas), Kanyawighna (memperkosa gadis), dan Guruwadha (membunuh guru); Ati Pataka terdiri dari Swaputribhajana (memperkosa saudara perempuan); Matrabhajana (memperkosa ibu), dan Lingagrahana (merusak tempat suci).
3.       Panca bahya tusti
     lima kemegahan yang bersifat duniawi dan lahiriah semata- mata yaitu:
yang timbul dari sifat sifat manusia itu sendiri, yaitu : Aryana artinya senang mengumpulkan harta kekayaan tanpa menghitung baik buruk dan dosa yang ditempuhnya; Raksasa artinya melindungi harta dengan jalan segala macam upaya; Ksaya artinya takut akan berkurangnya harta benda dan kesenangannya sehingga sifatnya seing menjadi kikir; Sangga artinya doyan mencari kekasih dan melakukan hubungan seksuil; dan Hingsa artinya doyan membunuh dan menyakiti hati makhluk lain.
4.      Panca wiparyaya
     lima macam kesalahan yang sering dilakukan manusia tanpa disadari,            sehingga akibatnya menimbulkan kesengsaraan, yaitu : Tamah artinya selalu mengharap-harapkan mendapatkan kenikmatan lahiriah; Moha artinya selalu mengharap-harapkan agar dapat kekuasaan dan kesaktian bathiniah; Maha Moha artinya selalu mengharap-harapkan agar dapat menguasai kenikmatan seperti yang tersebut dalam tamah dan moha; Tamisra artinya selelu berharap ingin mendapatkan kesenangan akhirat; dan Anda Tamisra artinya sangat berduka dengan sesuatu yang telah hilang.
5.      Sad Ripu
     enam jenis musuhKama artinya sifat penuh nafsu indriya; Lobha artinya sifat loba dan serakah; Krodha artinya sifat kejam dan pemarah; Mada adalah sifat mabuk dan kegila-gilaan; Moha adalah sifat bingung dan angkuh; dan Matsarya adalah sifat dengki dan irihati.
6.      Sad Atatayi
     enam macam pembunuhan kejam, yaituAgnida artinya membakar milik orang lain; Wisada artinya meracun orang lain; Atharwa artinya melakukan ilmu hitam; Sastraghna artinya mengamuk (merampok); Dratikrama artinya memperkosa kehormatan orang lain; Rajapisuna adalah suka memfitnah.
7.       Sapta timara
     tujuh macam kegelapan pikiran, yaitu : Surupa artinya gelap atau mabuk karena ketampanan; Dhana artinya gelap atau mabuk karena kekayaan; Guna artinya gelap atau mabuk karena kepandaian; Kulina artinya gelap atau mabuk karena keturunan; Yowana artinya gelap atau mabuk karena keremajaan; Kasuran artinya gelap atau mabuk karena kemenangan; dan Sura artinya mabuk karena minuman keras.
8.      Dasa Mala
     sepuluh macam sifat yang kotor , yaitu : Tandri adalah orang sakit-sakitan; Kleda adalah orang yang berputus asa; Leja adalah orang yang tamak dan lekat cinta; Kuhaka adalah orang yang pemarah, congkak dan sombong; Metraya adalah orang yang pandai berolok-olok supaya dapat mempengaruhi teman (seseorang); Megata adalah orang yang bersifat lain di mulut dan lain di hati; Ragastri adalah orang yang bermata keranjang; Kutila adalah orang penipu dan plintat-plintut; Bhaksa Bhuwana adalah orang yang suka menyiksa dan menyakiti sesama makhluk; dan Kimburu adalah orang pendengki dan iri hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar